Fungsi dan Potensi Kampung serta Kampung Sebagai Mitra Pembangunan
Fungsi Kampung
Setiap manusia atau individu, tentunya akan menggunakan perasaan, pikiran, dan hasrat untuk berinteraksi terhadap lingkungannya. Hal inilah yang kemudian menjadikan seorang manusia saling membutuhkan satu sama lain. Bahkan untuk tingkat kebutuhan pokok, bagi yang tinggal di kota juga takkan bisa bertahan apabila tidak ada dukungan dari kampung yang menyediakan pasokan bahan makanan pokok untuk perkotaan.
Suasana Gapura Kampung Takengon Barat (Sumber: takengonbarat.desa.id) |
Secara umum, fungsi kampung adalah sebagai
berikut:
- Kampung sebagai Hinterland atau daerah dukung yang memberi bahan pokok seperti padi, jagung, hingga ketela. Tak hanya itu, Kampung juga menyediakan beragam makanan lain seperti kacang, kedelai, sayur-sayuran, dan jenis buah-buahan.
- Sebagai Lumbung Pangan dan Tenaga Kerja, kampung ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja. Adapun dari segi kegiatan kerja, kampung merupakan agraris, kampung manufaktur, kampung nelayan, dan kampung industri.
- Sebagai Pelestari Kearifan Lokal, banyak sekali kebudayaan lokal yang hingga kini tetap lestari di masyarakat perkampungan. Dengan adanya kampung, diharapkan dengan semakin majunya peradaban dunia, kebudayaan lokal akan senantiasa terjaga dan terus berkembang.
- Sebagai Sumber Penghasil Makanan, penghasil makanan ini didapatkan karena wilayah kampung lebih banyak tersedia bahan mentah dan lahan pertanian. Sementara itu, pengelolaannya dilakukan di kota karena mudahnya transportasi dan teknologi yang lebih memadai.
- Sumber Tenaga Kerja, masyarakat kampung yang hidup berdasarkan gotong royong menjadi kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan saling pengertian. Selain itu, kampung juga termasuk sumber tenaga kerja bagi kota. Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat yang berasal dari kampung dipekerjakaan di kota sebagai buruh atau di sektor informal.
- Mitra Pembangunan, tak hanya sebagai sumber tenaga kerja, masyarakat kampung juga berfungsi sebagai mitra pembangunan wilayah kota. Mitra ini akan diperoleh dalam waktu cepat maupun lambat, tergantung dengan hubungan atau kerja sama yang dilakukan masyarakat di dalamnya.
Potensi Fisik
- Tanah, faktor penting bagi kehidupan warga kampung
- Air, digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Bisa juga menjadi sumber pembangkit listrik
- Manusia, menjadi tenaga kerja yang menggerakkan perekonomian. Bisa diberdayakan agar terampil dan mandiri.
- Cuaca dan iklim, berperan menentukan mata pencaharian warga kampung
- Ternak, menjadi sumber tenaga hewan. Bisa meringankan pekerjaan manusia, atau menjadi sumber pangan.
- Ada kemungkinan terdapat sumberdaya seperti batu alam dan mineral yang bernilai jual serta bisa jadi juga terdapat komoditas tambang di dalamnya.
- Keindahan, alam kampung yang masih terjaga berpotensi sebagai wisata
Potensi Nonfisik
- Gotong royong masyarakat, dapat menjadi kekuatan produksi dan pembangunan kampung
- Aparatur kampung atau pamong kampung, menjadi sumber ketertiban dan kelancaran kampung
- Lembaga sosial kampung, mendorong partisipasi warga dalam pembangunan secara aktif.
Kampung merupakan
awal terbentuknya kota. Sebelum adanya kota modern, semua peradaban berawal
dari kampung. Dalam perkembangannya, kampung menjadi mitra pembangunan kota.
Menurut Bintarto
dalam bukunya Interaksi Kampung-Kota dan Permasalahannya (1984), kampung dapat
menjadi mitra pembangunan kota jika telah siap menghadapi modernisasi.
Ciri-ciri kesiapan warga kampung yakni:
- Dapat berpikir maju tanpa mengabaikan masa lampau
- Memiliki perencanaan yang masuk akal atau rasional
- Memiliki kemauan menerima pengalaman baru atau terbuka terhadap hal-hal baru
- Mau menerima kritik dari pihak lain
- Menghargai orang lain
- Mampu menghadapi dan mengatasi masalah
- Menyelesaikan masalah dengan teliti dan teratur
- Berpegang pada segala sesuatu yang mampu diperhitungkan
- Percaya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi